Thursday, March 31, 2011

Modifikasi Robotic Yamaha Jupiter MX 135LC

Modif Yamaha Jupiter MX 135LC, The Javanese Iron Horse


Maksud judul di atas, simpel Siswo Winoto, sang modifikator adalah kuda lumping besi. "Hal itu menonjolkan kreativitas modifikator Purwokerto dalam berkreasi. Di mana konsep itu memadukan duck fighter, teknologi dan culture," bukanya.

Modifikator beken disapa Wiwin ini bukan asal cuap atau ngecap. Nuansa budaya alias culture memang begitu kental secara bentuk. Desain bodi sangat mencirikan bentuk ebeg alias kuda lumping. Tengok aja congor depan macam ebeg yang doyan makan beling.

Padahal komponen lampu depan, Wiwin comot headlamp New Jupiter Z. Inilah racikan kombinasi antara teknologi dan culture yang dimaksud modifikator yang buka praktik di Jl. Sunan Ampel No. 5, Pabuaran, Purwokerto ini.

Bagian belakang dibuat panjang. Namun Wiwin justru suka desain motor milik Hansen Kurniawan, putra pengusaha super market RITA yang kondang di Jawa Tengah ini. "Saya malah suka desain kedodoran seperti ini. Seperti streetfighter Amerika yang memang suka swing arm panjang seperti modif blink-blink ala negro," cuap Wiwin yang berkulit hitam.

Wiwin tak hanya mengumbar bentuk. Namun juga sudah aplikasi komponen masa kini. Contohnya switch kontak tombol seperti mobil Eropa yang cukup dipencet dengan tombol dan mesin akan otomatis menderu.

Modifikasi yang dilakukan juragan Win's Paddock ini juga memakai high tech dalam soal sensor. Lampu motor bakal menyala sendiri dalam kondisi gelap. Gak perlu pencet atau geser tombol lampu. Namun lampu akan otomatis menyala jika sensor motor mengetahui lingkungan sekitar sudah kekurangan cahaya.

Juga ada sensor start engine. Selain bisa dipencet manual, start engine juga dapat dilakukan lewat sensor tepuk tangan. Sekali tepuk pada jarak 1 meter, mesin akan otomatis hidup.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Bridgestone 110/70-17
Ban belakang: Bridgestone 190/70-17
Swing arm: R1
Knalpot: WP Product
WP: 0815-4888-6755

Modif Byson Begini Seharusnya Pabrikan

Modif Byson, Begini Seharusnya Pabrikan?


Keinginan
Made Andy memiliki pacuan streetfighter terwujudkan sempurna. Hal ini bisa dipastikan ketika lelaki yang tinggal di Sanggau, Kalimantan Barat itu memboyong Yamaha Byson. Apalagi, si Petarung Sejati itu tampil lebih berotot setelah dimodifikasi.

Tapi soal penggarapan modifikasi, Made mengirim motor ini ke Berkat Motor (BM) di Tangerang, Banten. “Konsep yang diterapkan seperti yang ada di rubrik MOTOR Plus. Ya, konsep bolt-on. Jadi, tidak ada yang perlu dipotong bodi atau sasis,” bilang Rudi Gunawan, owner BM.

Mulai cover tutup aki letaknya di tempat duduk pengendara. Menurut Rudi, ‘baju’ asli Byson terlalu ramping. Bermodalkan fiberglass dia menambah bodi agar sedikit lebih mencuat keluar dengan tampilan agak menyiku. Begitunya bodi jadi terlihat sedikit lebih lebar.

Soal pemasangan, tentu tidak memotong cover yang lain. “Dudukan bautnya juga memakai cover tutup samping yang sudah ada. Jadi, benar tidak merusak atau bikin dudukan lagi. Kalau mau dibalikin standar juga bisa,” bilang pemilik workshop di Jl. Ciledug Raya No. 1, Kreo, Ciledug, Tangerang.

Tapi, biar mengisi kekosongan di sekitar bawah tangki, diputuskan untuk membuat deltabox. Selain itu, pemakaian part bodi ini juga memberi kesan Byson jadi lebih gagah. Mirip dengan desain Yamaha FZ1. Bodi ini dibuat dari fiberglass. Dan, dudukan baut mengambil tempat dari cover aki bagian bawah.

Masih mengusung konsep bolt-on, cover engine bawah juga dibuat pakai bahan yang sama. Tapi desain mengambil tema Dainese. So, bentuknya menampilkan garis-garis tajam. “Kalau bodi part ini, bisa juga dipakai untuk Yamaha V-ixion,” timpal ayah dua anak itu.

Makin menarik, coba sobat lihat bagian jok. Konsep single sitter juga coba ikut diterapkan. Tapi, lagi-lagi bolt-on. Lewat cover jok belakang, part dari fiberglass ini bisa dengan mudah untuk dilepas atau dipasang. Karena kinerjanya hanya menjapit sisi jok kiri dan kanan.

Gagah lagi, kedok depan usung desain KTM Duke. Pakai dua projektor, lampu dekat diisi HID. Oh iya, kedok dibuat ulang dari fiberglass! So, gimana si Byson berkulit dark silver ini? Begini kah seharusnya Byson yang dikeluarkan pabrikan?

KAKI-KAKI SUZUKI GSX-400

Ogah tanggung! Biar makin menguatkan kesan kekar, pelek standar Byson diganti pakai pelek milik moge Suzuki GSX 400. Padahal, pelek aslinya sudah cukup lebar. Tetapi rasanya belum puas jika pelek GSX yang punya lebar 3 inci (depan) dan 4 inci (belakang) itu nempel di Byson.

"Diameter pelek belakang juga pakai ukuran lebih besar. Yaitu, 18 inci. Sedang depan, tetap 17 inci,” bilang Rudi yang berusia 36 tahun itu.

Ada alasan lain juga kenapa pakai pelek GSX. Sebab, Made ingin pakai double disk untuk pelek depan. Bagian buritan juga enggak mau kalah! Sebab swingarm standar, kini tampil lebih kekar berkat casing dari fiberglass. Menurut Rudi, desain casing alias kondom lengan ayun itu mengambil desain dari Suzuki GSX 600 tipe K7. So, knalpot custom yang masih ditutup cover bawaan Byson mampu menambah kesan kekar sesuai konsep.(motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT45 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT45 150/70-18
Projektor : Honda CRV
Spion : PSM
Berkat Motor : (021) 935-17093

Modifikasi Yamaha Byson 2010 Rasa India!

Modif Yamaha Byson, Rasa India!


Yamaha
Byson itu memang lebih dulu hadir di India. Tapi, tentunya dengan nama yang berbeda. Di sini Byson kalau disana Fazer. Secara garis besar motor dengan nama yang berbeda ini mempunya bentuk dan spek yang hampir sama. Pada desain, Fazer memiliki fairing di depan yang membuatnya berbeda dengan Byson. Nah hal itulah yang coba diaplikasi oleh Abdul Rahim.

Kebetulan sekali, Rahim punya banyak relasi di India sehingga membuatnya gampang untuk mencoba bergaya ala Fazer di sini. "Banyak teman di sana, sehingga saya coba pesan satu set bodi Fazer yang tujuannya memang untuk coba meramaikan gaya Byson di Indonesia," katanya.

Setelah datang tentu saja enggak langsung bisa dipasang. "Sebab kan di Byson enggak ada dudukannya, sehingga harus membuatkan braket terlebih dahulu," kata Aim, sapaannya. Jika selama ini orang membuat braket ke  bodi dengan ngebor atau melubangi supaya nempel, maka pria satu ini melakukannya dengan cara berbeda.

"Pertama di bagian rangka yang akan ditempeli braket dilakukan semacam penambahan daging dengan cara dilas. Hal itu supaya rangka tidak ada yang rusak dan nantinya aman jika ingin dikembalikan standar," ungkap ayah satu anak ini.

Setelah tambahan 'daging' tadi dipasang, barulah dibor supaya braket bisa dibaut di sana. "Totalnya ada empat baut, semua untuk pegangan fairing tadi," cerita Aim lagi. Sementara untuk bagian bawah menggunakan baut ukuran 12, sedangkan pegangan atas baut 10.

Tidak hanya depan, lampu belakang sekarang juga sudah bukan yang original lagi. "Saya pilih punya lampu Kawasaki ZX 6 karena bentuknya yang berkesan modern," cerita warga Bojongsari, Sawangan, Depok ini.

Aim tetap enggak mau merusak bodi asli, makanya dia membuat bodi baru dengan fiber. "Itu menjadi rumahnya, setelah itu barulah kita masukin punya ZX tadi. Bodi asli tetap aman," tutup pria bertubuh gempal ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Bodi: Yamaha Fazer
Stop lamp: Kawasaki ZX 6
Spion: Fazer
Bodi belakang: Custom fiber
Aim: (021) 33325145

Modifikasi Yamaha Byson 2010 Minimalis

Modif Yamaha Byson, Koreksi Minimalis


Banyak
yang langsung jatuh cinta saat melihat Yamaha Byson dihadirkan oleh PT YMKI. Para penggemar motor tipe sport langsung menganggap bahwa secara desain dan tampilan inilah yang terbaik saat ini. Bagi Rudi Tanumihardjo itu ada benarnya, tapi belum perfect. "Makanya secara tampilan bodi, merasa perlu dilakukan sedikit koreksi," bukanya. 

Koreksi yang dimaksudnya tadi lebih kepada menutupi kekurangan Byson di wilayah bawah. "Sebab dengan tangki yang besar tapi di bawahnya terkesan melompong karena hanya menyisakan mesin yang juga tidak terlalu besar," tambahnya.

Kalau selama ini beberapa bengkel sudah membuat engine cover maka itu juga dilakukannya. "Tapi, tidak hanya itu sebab kami membuat side cover di sisi kanan dan kiri," tambah pria berpostur tinggi kurus ini. Side cover ini sukses membuat wilayah sekitar mesin terlihat menjadi lebih penuh.

Untuk pemasangan beberapa bodi part ini tentu saja Rudi ogah jika harus merusak rangka atau bodi aslinya. "Sistemnya sangat gampang kok, knock down dan siap untuk dikembalikan pada tampilan standarnya," beber pria ramah ini.

Hal ini tentu saja menimbulkan kesan harmonisasi yang lebih baik. "Ada kesinambungan desain antara bentuk tangki dan wilayah bawah, saya yakin sentuhan seperti ini membuat Byson akan jadi lebih berkarakter," tambah ayah 2 anak ini.

Seluruh bodi tambahan tadi dibuat dari fiber, sehingga tidak terlalu berat. "Tapi, sedikit banyaknya pasti ada efek kepada bobot motor, makanya saya takut Byson ini jadi tambah memble aja performanya," cerita Rudi lagi.

Karena itu dia memilih melakukan pergantian CDI. "Saya pilih CDI yang gak ada limiternya, sehingga performanya akan lebih memuaskan,"tambahnya.

Tidak cukup sampai di situ, koil pun sekarang sudah bukan yang orisinal lagi. "Untuk koil rasanya lebih mantap setelah diganti punya Scorpio yang punya kode tipe 5BP," tukasnya.

Dengan upgrade pengapian seperti itu, tidak kalah segar dan lincah di jalan dengan motor lebih kurus.

DISC BRAKE MEGA PRO

Ada satu hal lagi yang menjadi impian para penunggu Byson saat belum dilaunching. Yaitu penggunaan disc brake di roda belakang. Tapi malah tidak ada. "Cupu rasanya kalau enggak pakai disc di belakang," kata Rudi.

Setelah diperhatikan dengan seksama, akhirnya diyakini memang lebih cocok jika menggunakan rem belakang New Mega Pro.

"Secara dimensi piringannya tidak terlalu besar sehingga masih terlihat wajar, selain itu untuk braketnya juga bisa menyesuaikan," cerita pria berkulit bersih ini.

Bisa dikatakan, Rudi menggunakan copotan dari New Mega Pro itu secara gelondongan. Mulai dari master rem, braket, kaliper sampai ke piringan. Satu paket, dong!

Saat pemasangannya tidak ada kendala berarti. "Hanya perlu sedikit coak bodi bawah untuk posisi master rem belakang," ceritanya.

Kelar mencoba dan terbukti memang menjadi lebih sip timbul juga ide memasarkannya. "Saya yakin pasti banyak pengguna Byson yang ingin pakai disc di belakang, tapi saya masih riset harga," kekeh Rudi. Ujung-ujungnya duit juga!(motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Bodi part: Custom
Head lamp: Custom projector
CDI: Cheetah
Koil: Scorpio
Rudi: 0816-7755-27

Modifikasi Honda Mega Pro 2008 Hypermoto

Modif Mega Pro Hypermoto Special Turing


Bentuk visual apik dan fungsi menjadi konsep utama Agung Nugroho Setyawan dalam merangkai modifikasi Honda Mega Pro. Punggawa One Brutalle Modification (OBM), Banjarnegara ini mengaplikasi konsep Ducati Hypermotard sebagai acuan.

Hypermotard secara desain mirip dengan supermoto. Namun motard biasanya lebih gede. Oleh modifikator beken disapa Wawan ini, coba ditonjolkan guratan bodi yang memiliki nilai artistik ala negeri Pizza, Italia. Tapi, untuk tangki dia malah comot dari Tiger Revo.  

"Sebab secara bentuk pas. Tidak terlalu kecil dan juga tidak kedodoran. Asyiknya lagi, tangki Revo juga memiliki dudukan baut sayap tangki dan langsung bisa difungsikan," jelas ayah satu putri. 

Perhitungannya tepat, tangki ini punya dua dudukan sayap orisinal, tentu saja aplikasi untuk pemasangan sayap baru tidak mengalami kesulitan. Selain itu, sekarang  lampu sein juga nempel pada shroud ini. Pada desain asli Hypermotard tentu saja tidak ada. Namun modifikator ramah ini memperhitungkan estetika yang sesuai dengan fungsi. 

Tentunya juga sesuai konsep yang mengedepankan bentuk visual dan fungsi, kuda besi milik Mustangin yang seorang pengusaha sapi asal Wonosobo ini memakai komponen kaki-kaki yang ideal buat turing. Sebab Mustangin memang gemar turing bersama teman-temannya dari komunitas yang menamakan diri Mega Pro Independent Wonosobo (Mezzo).
Sok depan upside down variasi. Walau buatan lokal, namun dalemannya diganti dan diolah modifikator necis ini. Contoh jalur oli diubah lebih lambat dengan perubahan lubang suling. Lubang asli  ditutup, gantinya dibuatkan baru 8 mm di atas lubang asli. Sehingga oli lebih lambat membuat kerja suspensi lebih baik. Tentu saja agak sedikit lebih keras sebab kapasitas oli ditambah 20 cc agar enak melewati jalanan.

Untuk belakang, sementara masih menerapkan ilmu hemat. Contoh swing arm handmade banana. Tapi, tetap layak dapat jempol!

KANDUNGAN LOKAL

Tidak banyak komponen mentereng nempel di kaki-kaki. Semua lokal, termasuk swing arm dan tentu saja sok. Meski begitu, tetap bisa dibuat mewah dengan penempatan pas. 

Jadi masalah bukan pada komponen yang dipakai. Namun mengolah komponen agar sesuai konsep. Mahal belum tentu sesuai dengan konsep.

Wawan sangat  memperhitungkan agar dimensi motor terihat tinggi sesuai postur Hypermotard. Paling susah justru pada pemasangan sok belakang. 

"Sempat dicoba dengan sudut sokbreker tegak, namun kompresinya enggak enak. Walaupun secara tampilan bagus. Jalan keluarnya diubah. Sudut suspensi jadi lebih miring 15 derajat dan sudah diakali dengan sistem unitrack. Jadi bisa dipastikan lebih enak," yakin modifikator humoris ini. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 110/70-17
Ban belakang: Mizzle 140/70-17
Sok depan: Casoli
Sok belakang: Yoko
Lampu depan: New V-ixion
Lampu belakang : LED
Pelek: Power
Knalpot: Supertrapp
Setang: Renthal
OBM: 0858-7867-7972


Modifikasi Yamaha Vixion 2009

Modif Yamaha Vixion 2009, Obsesi R6


Konsep modifikasi Yamaha V-ixion ini mengacu Yamaha R6. Bagi Sohib, si empunya motor hal itu sudah jadi harga mati dan memang tidak bisa ditawar lagi. Dia sudah bosan dengan tampang standar V-ixion besutannya. Sohib sudah mupeng ingin motornya ini segera dimodifikasi beraliran motor sport berfairing seperti R6.

"Wah, gak kuku, terlalu mahal kalau beli R6 asli. Pakai jalan pintas aja deh. Mending dimodifikasi, cara murah meriah," celetuk Sohib yang langsung menunjuk Sinjay Modified (SM) untuk segera mewujudkan keinginanya. 

Singkat kata dirombaklah V-ixion besutan Sohib ini. Otomatis semua cover bodi bawaan sementara digudangkan. Awalnya terkendala masalah rangka. "Untuk membuat tampilan semirip mungkin dengan R6, mestinya tulang belakang harus dipotong dan membuat rangka baru untuk mendapatkan posisi sudut yang lebih landai. Tapi, yang punya motor enggan melakukan ini. Apa boleh buat dimaksimalkan saja dengan posisi rangka buritan seperti apa adanya," kata Ahmad Muhaimin sang juragan SM.

Giliran bagian yang paling lama proses pengerjaannya adalah membuat fairing. Sebetulnya brother beken dipanggil Imin ini sudah punya mal atau master cetakan fairing. "Tapi, malnya model fairing milik Yamaha M1. Gak masalah kan tinggal direvisi dan menyesuaikan dengan model bergaya R6. Yang penting pengerjaan fairing ini tidak dimulai dari nol, tinggal setengah jalan," bebernya.

Khusus untuk head lamp tidak mau modelnya seperti milik R6. Dia justru malah ingin mengaplikasi lampu proyektor, "Head lamp model R6 sudah terlalu umum. Banyak yang mengaplikasi, mendingan meniru model lampu utama milik Yamaha R1 generasi baru yang sudah mengaplikasi lampu utama model proyektor," bilang Sohib.

Bagi seorang modifikator, konsumen adalah raja. Permintaannya langsung dituruti. Imin hunting projector lamp di beberapa toko variasi.

Kalau kondom fiber di swing arm, sudah tinggal cetak. Pengerjaannya juga sangat cepat. Desain niru R1.

TANGKI KONDOM

Untuk sektor tangki Imin yang juga putra pengusaha rumah makan bebek Sinjay yang sangat tersohor ini lebih memilik trik konvensional. Yakni kondomisasi, "Cara kondom ini lebih efisien dan lebih mudah membuat model seperti yang kita inginkan. Dari pada harus bersusah payah membuat tangki baru berbahan pelat dan sebagainya. Saya tidak menguasai tekniknya," beber yang berkulit hitam manis. (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Sok depan: Yoshimura
Cakram depan: PSM
Cakram belakang: Brembo
Stop lamp: Honda Revo
SM: 0856-4844-5905

Modifikasi Yamaha Byson 2010

Modifi Yamaha Byson 2010, Transformer From Oslo


Sudah banyak modifikasi yang mengaku terinspirasi film Transformers. Mulai dari motor bebek, skubek sampai motor sport. Contohnya Byson dari Oslo alias Solo ini. Sang modifikator yang juga pemilik dengan yakin bilang kalau konsepnya Transformers. Masa?

Karena ingin mendapatkan bentuk baru, memang design bodi lah yang pertama disasar. "Karena motor baru, masih sayang juga jika harus rombak rangka. Karena itu hanya permainan bodi luar," pasti Andy Mardiono sang owner.

>Target pertama adalah mengubah lampu. "Enggak perlu lampu dengan motor lain atau variasi, tinggal mengakali  covernya saja," kata ayah satu anak ini.

Bagi Andy, lampu itu ibarat muka si robot Transformers tadi. "Karena itu model cover menyerupai muka," kekehnya.

Lengkap dengan adanya bagian yang seperti kuping segala lho. Untuk rambutnya juga ada, yang dibuat menggunakan mika. Robot kok ada rambutnya?

Sayang di bagian ini pengerjaan masih sedikit kurang rapi. Hal itu bisa dilihat dari finishing pada bagian fiber. Begitu juga cat yang masih kurang rapi.

Sementara itu agar bodi tampak lebih besar, dibuatkan engine cover di bawah tangki. Tapi, sepertinya ini agak sedikit over, Bro, sehingga bodi motor malah seakan kedodoran. Awas mlorot!

Lengan ayun juga dibuat ulang dengan model banana atau model pisang. "Itu supaya mengimbangi sektor depan yang sudah jadi besar tadi," ucap Andy yang menurut MOTOR Plus memang ada benarnya.

Sedangkan langkah terakhir adalah memberikan aksen cutting stiker di sekujur bodi. "Tujuannya supaya semakin berkesan futuristik melalui media stiker," yakin pria yang mengusung nama Mudha All Concept (MAC) di Perumahan Wonorejo Indah, Jl. Mawar V, No. 1, Solo.  

Mantabs!

Tidak Egois

Ada yang sedikit menggelitik saat memperhatikan bentuk bodi Byson ini sekarang. Khususnya pada bagian belakang dan juga jok. Konsep yang diterapkan masih menggunakan jok yang bisa dipakai buat boncengan, jadi enggak egois.

Hanya saja bentuk tempat duduk untuk penumpang di belakang kini sudah menjadi bulat. "Dibuat terpisah atau tidak menyatu dengan rider-nya. Sementara kalau bentuk bulat itu memang buat lucu-lucuan saja," cerita pria 27 tahun ini.

Melipir ke sektor belakang lagi. Cermati baik-baik ya mas bro atau mbak sist “Setengah bodi belakang sudah dibuat ulang pakai fiber. Sebagai pemanis, ikut dihadirkan lekuk bodi dinamis pada samping kanan dan kiri.

Tidak biasa memang?

DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 120/70-17
Ban belakang: Swallow 160/70-17
Bodi: Custom
Swing arm: Custom
Knalpot: Nobi
Rem belakang: Ride IT
MAC: 0858-7982-3377

Modifikasi Kawasaki Ninja 250 2009

Modif Ninja 250 Akibat Wajib Militer


Tersimpan cerita unik dalam pemilihan grafis yang nempel di Kawasaki Ninja 250R dari Purwokerto ini. Dengan motif Fiat Yamaha, yang pastinya enggak nyambung dengan Kawasaki. Selain itu, nomor start juga unik. Bukan 46 punya Rossi atau 99 milik Lorenzo, tapi malah angka 26 yang nongol. Wah!

"Saya senang dengan motifnya yang simpel. Berkesan kencang namun elegan. Kalau soal nomor start itu adalah nomor Wajib Militer (Wamil) waktu di Korea," buka pria beken disapa Mr. Song ini. 

Yuk kita bongkar ubahan motif bodi yang sedikit menyimpang ini garapan Pakdhe Cutting Stiker, Jogja. Motifnya halus dan nyaris tanpa cela, semua sisi digarap serius. Sebab Mr. Song ingin garapan detail dan nampak asli.

Makanya Pakdhe garap detail per bagian. "Ciri fokus pada garapan harus memperhitungkan proporsional bodi. Sebab jika tulisan motifnya terlalu besar atau terlalu kecil bakal mengganggu estetika," katanya.

Bodinya sendiri digarap detail, dibantu Imam Susanto yang juga asal Kota Mendoan, Purwokerto. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai Supervisor Service Dealer Kawasaki Purwokerto ini memang gape dalam urusan modifikasi.

Belum terlalu ekstrem memang, sebab Mr. Song memang ingin agar ciri bodi Kawasaki seperempat liter ini masih tetap nampak. "Saya cuma memainkan sedikit bagian tangki dan buntut. Selain lebih sporty, juga agar lebih padat," cuap pengantin baru ini.

Untuk bagian tangki, pria nengok jika disapa Imam ini memainkan ornamen kondom agar tangki lebih sedikit gembung. "Sebab bagian atas tangki terlalu pipih, kurang mantap dilihat. Kalau bagian bawah dan belakang tangki masih sama seperti aslinya agar nyaman dikendarai," jelas pria ramah ini.

Asyiknya Imam menerapkan sistem knok down pada pembungkus tangki ini. Sedang pada bagian belakang alias buntut, pria sedikit gemuk ini juga memakai fiber sebagai komponen penutup jok belakang. Modelnya bikin sendiri. Sisi sporty tetap ditonjolkan dengan aksen lancip dan rapat. Sehingga detail bodi secara keseluruhan jadi terlihat selaras.

Undertail juga ikutan dipermak. Tapi bisa dipastikan kalau tampilan akhirnya memang jadi lebih sip! (motorplus.otomotifnet.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Brigestone 120/70-17
Ban belakang : Brigestone 150/70-17
Lampu belakang : LED
Filter : KNN
Knalpot : Yoshimura
Imam : 0878-3980-9243

Modifikasi Honda Tiger 2005

Modif Honda Tiger 2005, Gara-Gara Kaki-Kaki


Judulnya dua kata dobel, gara2 dan kaki2. Nulisnya sengaja seperti sms biar ringkas. Namun tak seringkas cerita di balik mono arm panjang di Honda Tiger milik Oki Dwi Ponru asal Bumiayu, Jawa Tengah ini. Oki dapat limbah mono arm Triumph yang mengikuti virus arm panjang. Didapat dari XK Bike Design yang digawangi builder Agus Djanuar.

"Kebetulan saya ngebet sekali dengan mono arm. Maunya sih limbah Ducati Monster yang masih fresh. Namun sayang komponennya susah didapat, kalaupun ada harganya bakalan selangit," buka Oki yang gawe di  Adira Purwokerto ini.

Akhirnya digarap langsung oleh modifikator beken dikenal dengan Agus DJ ini. "Prinsip aplikasi pemasangan lengan ayun sebenarnya sama saja dengan model konvensional, cuma bedanya harus mengubah dudukan bushing atau bos karet lengan ayun dan juga mengubah sudutnya," jelas modifikator beralamat di Jl. Pasir Muncang, Purwokerto ini.

Jika pada pemasangan limbah lengan ayun konvensional, biasanya lengan ayun yang dikepras alias dipotong menyesuaikan dimensi dudukan swing arm pada sasis. "Tapi, kalau yang ini beda, konstruksi material mono arm tidak bisa diutak-atik karena akan mengubah kinerja sekaligus kekuatan material," papar ayah 1 putri.

As swing arm Triumph punya diameter lebih besar dibanding orisinal macan noceng. "Bushing tetap memakai milik triumph, namun konstruksinya disesuaikan dengan sasis center backbone asli Tiger. Dibikin pipa dudukan bushing yang lebih besar agar bisa masuk mono arm," tandas penyuka musik rock ini.

Sok bawaan Triumph diubah sesuai karakter sasis Tiger, sehingga bekerja optimal dan tetap nyaman. Caranya membuat konstruksi unitrack baru. Material yang dipakai adalah pelat besi 5 mm yang juga sudah dibuat lebih panjang ke bawah.

"Sedang di depan dapat full set Suzuki Gixer 1.000 limited edition. Cirinya bisa dikenali pada as sok depan emas," papar Oki yang lagi mempersiapan pernikahan ini.

LOLOS TEST RIDE

Ada sedikit cerita unik dibalik pilihan bodi berujung petaka. Ini merupakan jawaban mengapa bodi begitu terlihat sederhana, hanya bentuk sedikit menggembung tanpa detail atau ornament apapun. "Pengerjaan motor ini memang cuma dua minggu, baik pemasangan kaki-kaki dan membentuk bodi. Sebab saat itu mengejar acara Fighter Day 4 di Kuningan, Jawa Barat. Makanya bodi terlihat jadi begitu sederhana," alasan Agus DJ.

Oki sebenarnya  kurang sreg. "Dalam waktu dekat akan kembali mendesain ulang bodi biar lebih hoki," canda Oki.

"Proporsional konstruksi sasis menjadi nilai tersendiri, terbukti kuat dan tahan banting. Tinggal pembenahan pada bodi dengan desain baru," urai modifikator yang memakai pipa produk ISTW sebagai material seluruh sasis garapanya ini.  (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI      
Ban depan: 120/70-17
Ban belakang: 190/55-17
Setang: MF Product
Lampu depan: Mio sporty
XKBD: 0816-6929-64

Modifikasi Honda Supra Fit 2003 & Jupiter MX 135 LC 2006

Kedua motor ini memiliki beberapa kesamaan. Pertama, Supra Fit dan Jupiter MX ini pemiliknya satu orang, yakni Kicky Julianto Sutandya asal Surabaya. Kedua, sama-sama digarap satu bengkel yaitu Twins Fiber Planet (TFP) dari Kota Wisata Batu. Persamaan ketiga aplikasi swing arm molor.

Modifikasi Kawasaki Ninja 250R (Jakarta)

Ninja 250R Dengan Arm Extension


Memperpanjang
sumbu roda salah satu caranya bisa dilakukan menggunakan lengan ayun panjang. Seperti Kawasaki Ninja 250R milik Levi Mulyono. Lengan ayun dibikin molor sampai 20 cm.

Meski sudah molor, tapi tetap mengandalkan swing arm standar Ninja 250R. Lho kok bisa? Gimana tuh caranya? Kalau brother jeli lihat konstruksi lengan ayun molor di Ninja 250R punya Levi pasti sadar kalau ada komponen tambahan.

“Disebutnya sih swing arm extension. Penambah panjang arm buatan Amerika,” bilang Benny Saputra dari One 3 Motoshop (O3M),  Tangerang, Banten.

Benny bilang perangkat penambah panjang lengan ayun ini memang diperuntukan buat Ninja 250R. “Bisa juga dipakai harian,” tegas Benny yang bermarkas di perumahan Gading Serpong, Tangerang.

Teknik pemasangan silakan deh buka halaman 6 yang ngupas habis jenis lengan ayun panjang untuk beberapa motor. Kalau pasang extension yang molornya sekitar 20 cm, ada efek waktu dipakai. Memang, Ninja 250R Levi sih dipakai harian dari Pamulang ke Gading Serpong sekitar 15 km sekali jalan.

“Malah, sekarang dipakai turing jarak dekat. Enggak ada masalah. Pernah coba dibawa kencang untuk jalan lurus, motor tetap anteng,” yakin Levi yang sehari-sehari bekerja di bidang arsitektur.

Penasaran MOTOR Plus menjajal Ninja 250R milik Levi. Jalan lurus dengan kecepatan menengah sampai rem mendadak. Lanjut ke manuver dan zig-zag yang seakan ada kun dengan jarak pendek. Ya, macam orang tes motor gitcu!

Kesimpulan cepatnya, tidak ada yang berubah meski lengan ayun Ninja 250R garapan O3M ini sudah memanjang 20 cm. Waktu berzig-zag enggak ada goyang atau gejala berat berlebihan di bagian belakang motor yang sering muncul kalau ganti utuh lengan ayun lebih panjang.

Penasaran? (motorplus.otomotifnet.com)
DATA MODIFIKASI
Ban belakang : Bridgestone BT092 160/60-17
Knalpot : Akrapovic
Slang rem : Hel
Rantai : TK

Modifikasi Honda Tiger 2002, Singkawang

Modif Honda Tiger, Trondol Abieeessz Layak Jalan?


Jika diperhatikan, mungkin banyak yang tidak percaya kalau motor ini masih fungsional. Jangan-jangan buat pajangan doang? Itu karena bodi belakang sudah dipapas sehingga jadi trondol abiieeessz. Dibuktikan langsung kalat Tiger ini sudah melewati arena test ride, Purwokerto-Nusa Kambangan. Bukti semuanya berfungsi dan layak jalan. 

Masih seperti biasa, tampilan begini  pasti kerjaan Agus Djanuar dari XK Bike Design, Purwokerto. Konsep simpel coba ditawarkan. Misalnya urusan tangki. "Dibikin rada tinggi. Biar enak dikempit saat riding. Gaya berkendara si empunya motor juga berpengaruh pada desain," buka Agus tentang tangki yang sekarang hanya bisa menampung 4 liter bensin.

Jok rider dibuat pendek. Asal tau aja, Lucky si empunya motor memang memiliki postur badan yang tidak terlalu tinggi. Maka set up jok menjadi perhitungan untuk menjadikan desain tetap fungsional. Sehingga dimensi bentuk dan fungsi saat motor dikendarai bisa normal. Frame pemegang jok sudah diubah dengan pelat 4 mm sebagai dudukan.

Rangka belakang pasti dipangkas habis. Dicukur mulai pangkal center back bone hingga ujung belakang. Dudukan jok baru tadi nempel pada sasis  yang berada di bawah tangki. Bukan hanya aksen visual semata, namun berfungsi.

"Sasis samping dibuat dari pipa 2 inci. Materialnya diambil dari produk ISTW yang merupakan pipa standar industri. Dudukan atas ditempelin di belakang komstir. Sedang bawahnya dilas langsung pada as arm," papar builder ramah ini. 

"Dengan riding position seperti ini lebih mudah bermanuver di jalan raya. Melalui handicap dengan banyak tikungan maupun jalan lurus, tidak bikin capek," bangga mantan crosser era 80'an ini. Percaya!

LOLOS TEST RIDE

Ada ritual unik dari XK Bike Design. Motor yang sudah selesai dibangun langsung dibawa turing. Jarak yang ditempuh lumayan. "Saya selalu mengajak owner motor untuk turing. Sekaligus pengenalan motor, sebab dimensi dan gaya berkendara pasti berbeda. Agar pemiliknya merasa jadi lebih menyatu dengan motornya," yakin Agus DJ.

Jalur Purwokerto-Cilacap-Nusakambangan PP menjadi menu untuk test ride ini. Trek lurus yang panjang kombinasi tikungan berkarakter landai dan chamber panjang menjadi handicap untuk mengetahui batas kemampuan motor modif ini.

"Rada deg-degan juga dengan proporsional motor yang berubah, namun hasil akhirnya sangat puas," cuap Lucky yang asli Singkawang, Kalimantan Barat ini.

Puasz en mantabs...! (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Michelin 120/60-17
Ban belakang : Metzeller 160/60-17
Pelek : Cagiva Planet
Sok depan : CNC
Sok belakang : YSS
Knalpot : Custom
XKBD : 0816-6929-64

Modifikasi Yamaha Byson 2010 (Jakarta)

Yamaha Byson Main Bodi Simpel & Macho


Bagi Ardiansyah, berhasil memiliki Yamaha Byson ini saja sudah membanggakan. "Pasalnya daftar antreannya panjang banget," bukanya. Biar terlihat tambah cakep lagi, ada sedikit modifikasi yang dilakukan. Tujuannya membuat motor 150 cc ini terlihat lebih macho dan pas untuk dibawa ngeceng.
      
Rujukannya ini kali adalah Jaedun Mukhtar dari JJ airbrush. "Pesannya modifikasi yang simpel aja, jangan neko-neko," kata Jeje tentang permintaan customernya ini kali.

Karena itu fokus pengerjaan hanya pada bodi plus pemasangan kondom arm. "Itu supaya arm terlihat sedikit lebih besar," kata pria kurus ini. Sementara pelek masih dibiarkan pakai yang orisinal.

Bagian bodi yang pertama dipermak buritan. "Bentuknya sedikit mengarah ke Ducati Monster, sebab konsep Byson  memang mengarah ke streetfigher makanya kita pilih model itu," kata modifikator yang mulai main fiber, tak hanya cat.

Bentuknya tetap sporty walaupun tidak meruncing layaknya motor balap. "Selain itu tetap dilengkapi dengan stop lamp beserta lampu sein belakang segala," tambahnya.

Untuk lampu belakang ini dia menggunakan lampu variasi yang acap dipakai oleh Ninja 250R. "Sedangkan lampu seinnya dipasang di bagian bawah atau undertail," kata pemilik bengkel di Jl. Kayu Manis Barat No. 41, Jakarta Timur ini.

Desain buntut seperti ini memang terlihat pas karena mengikuti kontur tangki di bagian depan. "Jadi, lekukannya seakan nyambung antara depan dan belakang," beber Jeje lagi.

Untuk penampung bensin ini, dia belum mengutak-atik sama sekali. Alasannya karena tangki standar tadi sudah bagus dengan efek kondom yang langsung dari pabrikan.

Sementara itu bagian kolong mesin dirasa masih kurang sedap dipandang. Pasalnya terlihat seakan kosong karena dimensi mesin yang tidak terlalu besar, tak sepadan dengan bodi. Atas padat tapi bawah kopong, begitu kesannya.

"Karena itu harus dibuatkan semacam engine cover supaya sektor kolong ini enggak melompong begitu saja. Efek pemasangan ini jelas membuat Byson ini jadi bertambah gagah," tegas Jeje sambil bilang kalau Byson ini memang simpel dan enggak neko-neko. (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 110/70-17
Ban belakang : Swallow  150/60-17
Setang: Custom
JJ: 0813-1456-0001

Modifikasi Honda Mega Pro 2008

Honda Mega Pro 2008, Terlalu Heboh


Saat memperhatikan Honda Mega Pro milik Edi Riswanto ini, mata rasanya terganggu. Itu karena terlalu heboh dengan banyaknya komponen yang menempel di bodi. Misalnya saja untuk lampu. Ada lampu di posisi depan setang sebagaimana lazimnya, tapi ada juga di sisi kiri dan kanan, nempel dengan fairing.

Itu memang inovasi baru dari Bambang Sutrisno dari bengkel Oto Fiberglass (OF) asal Wonogiri, Jawa Tengah ini. "Lampu utamanya ya yang di fairing itu, kita buat terpisah," kata Bambang. Untuk lampu itu dia menggunakan punya Honda Supra X 125 yang dibelah sehingga terpisah.

Sedangkan lampu yang nempel di depan hanyalah buat hiasan semata. "Kalau itu saya gunakan lampu dari Yamaha Mio," tambah pria yang pernah kerja di Jepang untuk merakit kapal tangker ini.

Adanya tambahan lampu ini tentu saja membuat sektor depan menjadi lebih meriah. Apalagi masih ada lampu sein juga yang nempel di fairing. "Kita ingin semuanya komplet biar tetap layak jalan dan MEFRIK," katanya lagi.

Sementara itu secara konsep pun, Bambang sepertinya agak bingung. "Awalnya ingin streetfighter, tapi sekarang setelah buntut rada panjang dan berfairing begini jadinya apa ya, sport fighter kali ya?" tanyanya malu-malu. (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
 Ban depan : FDR 100/80-17
Ban belakang : FDR 130/70-17
Pelek : Sprint
Cakram belakang    : Satria
Knalpot    : AHRS F4
Sok belakang : Satria
OF    : 0813-9308-0707

Modifikasi Yamaha Scorpio 2004 (Jakarta)

Yamaha Scorpio Siap Jadi Raja Turing

Tidak terbantahkan lagi, kalau Yamaha Scorpio memang spesial di mata para pecinta turing. Selain kapasitas mesin paling besar di kelasnya sampai saat ini, produk andalan PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) ini juga gagah dari segi sasis. Memang cucok untuk penggila jelajah antar kota.

Namun tidak bagi Singgih Wahyu yang tidak lain masih dalam konteks turinger sejati. "Tampilan harus sedikit diubah. Terutama di kaki-kaki dan bodi. Kesan gagah musti diperjelas," bilang Wahyu yang berkantor di seputaran Jl. Buncit Raya, Jakarta Selatan.

Konsep dan desain pilih keluaran produk asli Italia. Benelli 756. Di tangan Wardoyo jantung dari rumah modifikasi Gandul 2Wheel Custom (G2C). Benelli 756 bermesin Scorpio siap digarap.

"Tidak sampai ubah rangka. Karena konsepnya tidak berubah total, hanya beberapa part limbah moge dan custom saja yang diperlukan," jelas Wardoyo dari workshopnya di Jl. Gandul Krukut Ambara, Cinere, Depok, Jawa Barat.

Untuk customized lengan ayun, Wardoyo tetap mempertahankan ciri khas sport sejati. "Model swing arm ini tetap dibuat semirip mungkin dengan konsep awalnya. Namun tentunya dengan ukuran yang sesuai dengan sasis Scorpio," tambah modifikator ramah ini.

Bicara bodi, tentunya layak disebut kekar dan simpel. Bentuk tangki custom itu, bagian atasnya sedikit membumbung tinggi. Sementara sisi samping penuh dengan tekukan-tekukan tajam.

"Kelebihan model tangki ini dapat menampung bensin lebih banyak. Apalagi pemakaiannya untuk harian dan turing. Sangat berguna ketimbang pilih tongkrongan Jap’s style atau supermoto," kata builder yang ganti model potongan rambut nyerempet ke botak. Maksudnya, masih ada rambut dikit.

Kenyamanan saat turing juga ada pada sektor depan. Sok upside down Aprilia RS125 kasih peredaman lebih halus. "As komstir milik Aprilia diubah. Diesuaikan milik Scorpio yang lebih kecil," jelasnya lagi.

Solusi Tutup Rangka

Benelli 756 aslinya, tidak menggunakan rangka samping. Atau dikenal dengan sasis beam twin spar. Untuk mengakali rangka samping Scorpio tidak kelihatan, oleh Wardoyo dibuatkan semacam airscoop. Seperti lubang angin tepat di samping kiri dan kanan sasis.

"Sebenarnya masih mengikuti konsep Benelli. Jadi terlihat pas dan cocok. Apalagi rangka samping Scorpio kecil, tidak se­perti V-ixion atau Byson. Jadi lebih baik ditutup," tukas Wardoyo.

Bentuk airscoop dibuat seperti segitiga terbalik dari bahan pelat galvanis 0,8 mm.

Berikut tambahan footstep boncenger custom. Tujuannya sama, untuk menutupi rangka samping bagian bawah. Dengan kelir cat warna silver, dirasa makin padu dengan arm yang juga dibungkus kelir serupa. (motorlus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 110/70
Ban belakang: Corsa 130/70
Pelek: RGV
Setang: Baros
Spidometer: KTM 250
Lampu belakang: Variasi
G2C: (021) 4642-7753

Modifikasi Minerva Megelli 250R, 2011

Megelli 250, Racing Look Tanpa Banyak Ubahan!

Kemarin (13/3) siang, kru redaksi mampir ke Sirkuit Sentul, Bogor. Eh, malah ketemu beberapa unit Minerva Megelli 250 yang sudah dimodif untuk pacuan balap. Kabarnya PT Minerva Motor Indonesia (MMI), bakal bikin One Make Race (OMR) dalam waktu dekat.

Terlepas dari event balapnya, coba perhatikan penampilan motor balap Megelli 250. Meski tak banyak ubahan berarti, tapi wujudnya sudah seperti motor balap sungguhan. Bisa buat inspirasi modif harian nih, khususnya yang suka tampilan racing look!

"Mesin standar saja, karena memang spesifikasinya di OMR harus standar. Jadi pembalap hanya melakukan setting suspensi " ungkap Jasin Jazid, Plant Div HEad PT MMI. "Begitu juga dengan desain bodinya, tetap standar" lanjutnya.
Misalnya fairing tetap standar, cuma lampu dihilangkan. Prosesnya dengan tambal sulam pakai fiber. Yang ini mah eces dilakukan.  Oiya untuk penggunaan harian, sebaiknya lampu-lampu tetap berfungsi normal ya! Langkah selanjutnya adalah membuatnya jadi single seater. Tinggal pasang saja cover jok belakangnya.

"Cover jok belakang ini dijual terpisah sebagai variasi," ungkap Apong Arfiansyah, General Manager Sales and Marketing PT MMI. Selanjutnya, paling sebatas mengganti ban dan footstep racing.

"Kalau memang benar-benar dipakai balap, footstep racing perlu agar tidak gampang mentok saat menikung," ungkap Jasin. "Sedang ban pakai ukuran standar saja sudah cukup besar," lanjutnya.
Sentuhan terakhir tinggal otak-atik warnanya. Gampang kok, motor yang ada di foto ini menggunakan cutting sticker untuk menciptakan grafis yang menarik.

Benar-benar racing look kan! (motorplus-online.com)

Kawasaki Ninja 150R 2007

Ninja 250R 2-Tak?

Dari awal diluncurkan di Indonesia, sosok Kawasaki Ninja 250R sudah banyak menyita perhatian insan otomotif. Gak heran jika kian hari motor yang lebih ngetop disebut ninin ini makin banyak peminatnya. Komunitasnya pun makin bermunculan di tiap daerah.

Wildan Rahakbauw salah satunya yang kepincut Ninja Nopekgo ini. Padahal dia sendiri sejak 2007 silam sudah membesut Ninja 150R yang legendaris.

"Tampang Ninja 250R memang keren banget sih. Sayang harganya masih selangit, rasanya untuk sementara ini belum mampu menebusnya," bilang bro yang memiliki sapaan Idhan ini.

Idhan berencana merombak semplakannya menjadi seperti Ninja 250R yang dibungkus fairing. Tidak tanggung-tanggung pemuda 22 tahun ini awalnya berencana ingin mengaplikasi full cover bodi milik Ninja 250R orisinal.

Lagi-lagi Idhan kepentok biaya. Bodi full set Ninja masih mahal, dan untuk mendapatkannya harus melalui proses inden. "Harus cari cara lain. Yang penting keinginanku bisa terkabul," bilangnya.

Twins Fiber Planet (TFP) yang basecamp-nya di Batu langsung disamperin. Arno Suransyah sang komandan sanggup meyakinkan klien barunya ini. Bagi Arno kerjaan semacam ini perkara mudah. Soalnya ahlinya di bidang bodywork fiber.

Begitu motor sampai bengkel di Jl. Lesti No. 10, Kota Wisata Batu, tanpa ba bi bu lagi langsung diobrak-abrik. Ninja 150R ini ditelanjangi tidak menyisakan sehelai cover tersisa.

Kebetulan Arno sudah punya master cetakan fairing set milik Ninja 250. "Jadi, tinggal cetak saja. Dari fairing kanan-kiri, rumah head lamp sudah siap. Mungkin yang sedikit butuh waktu lama pengerjaan cover buritan dan tangki.

"Si pemilik request buritan agar dibedakan dengan milik Ninja 250R. Maka dari itulah harus membuat desain baru lagi dari nol. Dan hal ini butuh waktu lumayan lama," tambah Arno. Desain bodi buritan ini menyesuaikan bentuk rangka Ninja 150R. Arno sedikit mencontek model buritan Yamaha R1 yang terkenal sangat seksi itu.

Selanjutnya Arno menambahkan deltabox abal-abal yang dibuat dari bahan fiber. Karena menurutnya motor sport berfairing itu bakal lebih pantas jika memiliki deltabox. Tujuannya tentu biar aura racing yang ingin ditonjolkan makin lebih berasa. Alhasil, jadilah baju 4-tak tapi jeroan masih tetap mengandlakan 2-tak.

SOK CUSTOM

Customizing dilakukan pada sok depan. Arno membungkusnya dengan pipa yang ukuran diameternya kini menjadi 56 mm. Tidak itu saja, sok orisinal itu berubah modelnya seakan mirip upside down. Ide kreatif lain terlihat pada keberadaan swing arm.

"Kalau swing arm saya hanya melakukan sistem kondom arm. Tapi sebelum dikondom, arm terlebih dahulu dirombak untuk direnggangkan agar dapat mengakomodir pelek belakang yang berukuran 3,50x17," tunjuknya.

"Kecuali pelek sektor kaki dibuat secara handmade juga. Biar gak ada yang ngembarin. Selain itu harga produk aftermarket cenderung mahal dan modelnya sudah terlalu umum. Untuk itu saya seng­aja menyuruh Arno membuatnya. Tentu dengan memaksimalkan part standar," bilang warga Jl. Singgalang No. 5, Malang. (www.motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
 Ban depan: Duro 110/60-17
Ban belakang: Dunlop 160/60-17
Sok depan: Handmade
Knalpot: Handmade
TFP: 0856-357-6002

Modifikasi Yamaha Scorpio Z, 2008

Yamaha Scorpio Z, Pilih Baju Pabrikan


Asri Celebes dari Yamaha Riders Club Sulawesi Selatan kepingin tampilan Yamaha Scorpio jadi berfairing. Namun enggak mau meng­andalkan baju buatan modifikator lokal. Tapi, Asri lebih memilih fairing jadi.

Pilihannya baju Kawasaki Ninja 150RR dipakai untuk Scorpio tunggang­an Asri. Artinya, Scorpio dijepit Ninja. Pemasangannya dipercayakan ke Andra Modified, Jl. Landak, Makassar.


Cukup dua braket di depan
“Ada bedanya fairing buatan modifikator dibanding buatan pabrik,” jelas Asri yang aslinya dari Sengkang, Sulawesi Selatan. Sengkang 200 km dari Makassar, kota Sulawesi Selatan.

Alasan masuk akal Asri kenapa lebih memilih jubah Ninja 150RR dibanding bikin dari O dengan fiber. Kelebihan bisa dilihat langsung. Pakai fairing Ninja 150RR bikin Scorpio jadi lebih kompak.

Baju alias fairing buatan pabrik sing ada lawan dari buatan rumahan atau home industry. Paling jelas tingkat fleksibelitas. Jubah buatan pabrikan lebih lentur, tapi tahan lama.

Paling sederhana pengujiannya waktu fairing dipasang. Baju buatan pabrik lebih aman saat baut fairing dikencangkan ke braket. Sedikit risiko retak di bagian sisi lubang baut fairing. 

Berbeda kalau baju buatan sendiri. Mengandalkan fiber dan sering dengan dempul yang tebal. Bukan cuma jauh lebih berat, tapi juga waktu baut baju dikencangkan ke braket sisi lubang baut retak. Jadinya fairing bergetar saat motor dibawa rolling thunder.  

Kelebihan yang lain pakai baju buatan pabrik ada tuh. “Pemasangannya pun enggak susah,” ungkap Asri yang sekarang jadi enterprenuer di Makassar.

Ninja 150RR asli buatan pabrik enggak butuh braket banyak waktu dipakai ke Scorpio-Z. Cukup 2 braket baru di depan untuk kedok lampu. Pegangan kedok lampu dipasang di bawah segititiga bawah.

Bagian baju kanan-kiri mengandalkan pegangan asli bawaan Ninja 150RR. Posisi pegangan fairing kanan-kiri diagonal, dari bawah tangki paling depan sampai ke belakang.


Dilepas sama knalpot kompetisi
Pegangan  fairing kanan-kiri dibuatkan lubang pada braket kedok lampu sampai subframe di bawah tangki. “Pengerjaannya juga lebih cepat,” kata Asri yang berumur 25 tahun.

Stabil Dipakai Roling Thunder

Kelebihan baju asli bawaan pabrik akan terasa waktu dipakai jalan jauh. Sengkang ke Makassar berjarak 200 km. Meski Yamaha Scorpio sudah berbaju Kawasaki Ninja 150RR enggak ada problem besar waktu digas jarak jauh. Gas teruuuusss!

"Motor tetap stabil. Enggak ada terasa efek yang besar waktu nikung. Malah, kok jadi lebih stabil ya?" heran Asri yang murah senyum karena baju Ninja 150RR bikin tambah cool tunggangannya.

Stabil atau enggak mungkin saja bukan karena pakai fairing Ninja 150RR. Tapi, ada perubahan yang bisa berdampak ke stabilitas dengan mengubah profil ban. Itu karena ban depan-belakang sudah diganti pakai tapak yang lebih lebar dibanding standar. Bisa jadi!  (motorplus.otomotifnet.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Bridgestone BT 120/60-17
Ban belakang : Bridgestone BT 160/70-17
Knalpot  : Yoshimura
Pelek depan : Vrossi 3,5x17
Pelek belakang : Vrossi 4,5x17

Modifikasi Kawasaki Ninja 250R

Kawasaki Ninja 250R 2010, Gado-Gado Limbah Moge

Modifikasi Kawasaki Ninja 250R milik Alam ini kental aroma moge atau motor gede. Makin sip lagi, dia juga memasukkan nyawa moge Kawasaki di berbagai detail dan ubahan yang dicangkok pada Ninja ini.

“Sengaja memadukan unsur moge Kawasaki. Biar kompak karena satu merek. Mulai dari detail Kawasaki ZX6, ZX10, sampai ZX14 coba dipadukan,” pede Ananda Agus Witjax dari bengkel Witjax ModiZigner yang menggarap.

Paling kentara bisa dilihat dari pemasangan kaki-kaki depan. Witjax mengandalkan satu set copotan dari Kawasaki Ninja ZX6. Mulai dari segitiga, cakram depan, sampai setang dan gas spontan.

Copotan dari part ZX10 diwakili lewat pemasangan kedua bagian pelek berikut gir bagian belakang. “Kebetulan dapat paket roda ini satu set, jadi enggak usah repot cari merek lain,” lanjut builder berkacamata minus ini.

Lanjut untuk kondom tangki pada bodi desainnya meniru kontur atau lekukan Kawasaki ZX14. Pemasangan kondom tangki dari bahan serat fiber ini mendukung bodi motor jadi lebih melar. Dengan begitu, tongkrongan jadi lebih moge abis.

Namun niatan untuk pasang seluruh copotan moge Kawasaki terkendala dengan ketersediaan part limbah. Solusinya Witjax coba padukan dengan copotan milik moge dari pabrikan Yamaha.

“Copotan moge Kawasaki stoknya enggak sebanyak milik Honda atau Yamaha,” terang lajang yang buka workshop di Jl. KH. Hasyim Ashari, Komplek TU No. 9, Cipondoh Raya, Tangerang.

Memang diakui Witjax, ada beberapa detail yang diambil dari copotan moge Yamaha. Seperti pemilihan lengan ayun yang diambil dari arm Yamaha R6 versi special edition. "Lengan ayun ini istimewa. Modelnya paling sip dari moge lain di kelasnya," argumen Witjax lagi.

Tidak hanya itu, roh Yamaha R6 juga melengkapi ubahan bodi motor ini. Seperti bodi pada buntut belakang yang  dibentuk dari serat fiber. Biar tampilan dan detail makin sip, dia juga mengawinkan dengan sepotbor dan stop lamp baru orisinal milik Yamaha R6.

Nuansa sporty coba dihadirkan Widjax lewat pemilihan warna dan grafis eye cathing pada seluruh bagian bodi Ninja 250R ini. Biar selalu jadi perhatian, motor ditempel grafis cutting sticker bendera Amerika dengan desain menarik. "Semula grafis desain bendera Inggris, tapi pemiliknya bosan minta diganti Amerika," ucap Witjax.

Tarikan garis merah yang tebal memenuhi areal bodi bagian depan juga tangki atas sampai sepatbor depan. Sedang motif bintang di tempel di tengah fairing dan bodi belakang.

Asyiknya seluruh grafis bodi dibuat menggunakan teknik cutting sticker. "Untuk grafis saya punya alat cutting sticker khusus dan saya sendiri yang langsung mendesain," urai builder kelahiran Medan ini.

Pengerjaan grafis bodi cutting sticker ini dipastikan enggak makan waktu lama. Terlebih kalau dibanding dengan proses pengerjaan airbrush. Keuntungan lainnya lagi, bila pemilik motor bosan, striping yang sudah menempel bisa langsung diganti tanpa harus ‘rawat inap’ lagi di bengkel.

"Desain bendera Amerika yang jadi pilihan, selain keren juga enggak lekang dimakan zaman. Apalagi warna putih dipilih sebagai kelir dasar. Itu yang membuat tampilan Ninja 250R milik Alam secara keseluruhan jadi terlihat lebih menarik dan juga segar," yakin Witjax lagi.

SPION CEMBUNG

Salah satu yang pa-ling menarik dan kreatif di modifikasi Ninja 250R ini adalah pemasangan spion. Alam tidak lagi mengandalkan bawaan Ninja 250R yang menempel pada ka-nan-kiri fairing depan.

“Diganti spion bawaan mobil dengan model kaca cembung yang dipasang tepat pada bagian tengah windshiled,” jelas Alam yang berprofesi sebagai juragan sapi potong ini.

Meskipun begitu, kaca spion ini bukan hanya sekadar pemanis. Namun tetap berfungsi sesuai dengan kaidah safety riding. “Pandangan ke belakang tetap terlihat jelas layaknya pakai spion standar,” tegas Witjax yang punya ide pemasangan kaca spion cembung ini.

DATA MODIFIKASI
 Ban depan : Battlax 130/60-17
Ban belakang :180/70-17
Spidometer : Digital Koso RX2
Witjax ModiZigner : 085-6633-0226

Honda Tiger 2004

Sensasi Lengan Ayun Aprilia Di Tiger

Senang tampilan sport yang sporty, Ahmad Juhri pemilik Tiger 2004 ini langsung menunjuk lengan ayun Aprilia RS125. Tentu buat dipasang di motor kesayangan. “Model sport memberikan sensasi yang lain ketika riding,” kata pria tinggal di Tangerang Selatan itu.

Beruntung bagi Juhri. Soalnya dia kerja sama dengan Ricky Trisniawan, salah satu modifikator yang mengusung tema sport tulen. “Kaki-kaki depan dan belakang diperkuat limbah Aprilia. Tapi, harus banyak yang diubah. Karena perbedaan kedua motor yang sangat signifikan,” buka Ricky yang bengkelnya pakai nama sendiri, Ricky Motor Sport (RMS).

Ubahan di lengan ayun, kudu atraktif dalam proses. Tapi, karena itu pilihan konsumen, Ricky harus bekerja ekstra keras. Terlebih dahulu, mengubah kontruksi swing arm moge asal Italia itu. Sebab model arm Tiger berbentuk huruf H. Sementara Aprilia berbentuk huruf A.

“Sudut huruf A, musti diubah menjadi bentuk huruf H. Ini semata dilakukan untuk menyesuaikan bushing arm milik Tiger,” lanjut Ricky dari workshopnya di Jl. Pajajaran No. 6i, Pamulang, Tangerang.

Setelah itu baru bikin bos atau rumah as dengan diameter 25 mm. Sesuai ukuran rumah as arm Tiger.Itu karena diameter rumah as arm Tiger tidak cukup besar untuk disesaki as arm lengan ayun Aprilia. “Diameter rumah as arm Tiger hanya sebesar 15 mm. Jadi diperbesar 10 mm lagi,” tambah Ricky yang ramah itu.

Langkah selanjutnya, modifikator berbadan tegap ini juga harus membuat jalur rantai. Sebab posisi rantai di arm Aprilia terletak di sisi kanan. So, kudu coak sedikit bagian kiri lengan ayun. “Bentuknya dibikin kotak. Sama seperti aslinya yang di sebelah kanan. Lebarnya, 3 cm,” kata Ricky lagi.

Demi mengejar kesan pacuan sporty sejati, sasis tentunya harus ikut kena rombak lagi. Bentuk buritan, juga dipastikan harus meruncing. Sasis asli tidak dipotong. Tapi, dinaikkan sudutnya. Sekitar 20ยบ dari bentuk standar. Lewat cara ini akhirnya buntut jadi lebih nungging.

Bungkus!  (www.motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
 Ban depan : Battlax 120/60-17
Ban belakang : Duro 140/70-17
Lampu belakang  : Honda Supra Fit

Modif Honda Honda C-70 1977

Honda C-70 1977, Klasik Elegan

Honda
C70 ini oleh pemiliknya ingin dijadikan karya sempurna. Konsep yang diusung adalah mengembalikan komponen standar tapi dengan sedikit sentuhan berbeda.

Untuk mewujudkan itu semua, tentunya butuh sedikit perjuangan dan juga sedikit kesabaran ekstra. "Karena harus mengumpulan part bodi original. Trus setelah semuanya komplet, barulah dicari ide untuk membuatnya kembali tampil elegan, tidak hanya sebatas komplet seperti asli dulu," kata KRAT Toto Tri Mulyarto S.Ip, si empunya bebek legendaris ini.

Dalam frame Mas Kanjeng, sapaan akrabnya, elegan dimaksud tadi cukup dengan memainkan warna yang dirasa sudah pas. "Pilihan saya adalah merah dan gold, kelir emas seperti itu kan akan membuat terlihat mahal dan mewah," tambahnya.

Beberapa komponen di bebek yang juga disebut pispot ini pertama yang dilakukan adalah krom. "Khususnya di komponen yang logam, dikrom seperti biasanya," tambah pria 35 tahun ini.

Setelah semuanya mengilap akibat lapisan verneckel tadi, barulah kemudian diberi efek gold. Trik ini sebenarnya gampang tapi mungkin masih banyak yang belum paham. Padahal tidak terlalu bikin repot juga. "Kita hanya menggunakan cat jenis candy saja," kata Mas Kanjeng lagi.

Tapi, ada juga komponen yang dikrom namun dibiarkan tidak kena sentuhan cat. Akhirnya efek emas mengilap tadi karena cat candy tone yang sudah menyatu dengan material yang sebelumnya sudah dikrom. "Simple dan murah," tambahnya sambil menyebutkan bahwa cat yang digunakan adalah merek DuPont.

Sebagai warga Solo dan masih berdarah biru, beliau juga menjunjung tinggi seni budaya lokal. Hal itu bisa dilihat dengan pengerjaan airbrush di beberapa bagian bodi. Tidak perlu menyeluruh karena itu malah akan menghilangkan kesan bodi standar yang sudah dengan susah payah diwujudkannya tadi.

Enggak mau aneh-aneh, karyawan di instansi pemerintahan setempat ini lebih suka memilih motif batik. "Motifnya juga khas Solo, jadi semakin menegaskan bahwa motor ini memang bisa menjadi kebanggan tersendiri buat masyarakat Solo," tambahnya dengan logat Jowo kental. (motorplus-online.com)

Modif Duo Kawasaki Ninja 250 R 2010

Duo Kawasaki Ninja 250 R 2010, Kompak Colek Pantat

Meski berasal dari kota berbeda, Purwokerto dan Cirebon, tapi dua Kawasaki Ninja ini sepertinya sudah kompakan. Sama-sama hanya bermain di sektor buritan dan tangki. Minimalis tapi tetap bikin beda.

Misalnya Ninja putih milik Frendy Budiman dari Cirebon. Buntutnya meniru Ducati 1098. "Jadi lebih sporty dengan buntut seperti ini," yakin Frendy.

"Konsepnya simpel," kata Lusep Sugiharto dari IQ Modification (IQM) yang menggarap motor ini. Menurut Lusep, buntut seperti ini memang membuat Ninja jadi sedikit lebih gambot, tapi tetap pas.

Pada sektor belakang ini, Lusep cukup jeli memilih lampu yang mengisi wilayah belakang. "Pakai punya Megelli untuk menyesuaikan bentuk bodi sehingga jadi tetap harmonis," kata modifikator berkacamata ini.

Hal yang sama juga terjadi pada Ninja milik Yoyon from Purwokerto. Ubahan yang dilakukan membentuk buntutnya lengkap dengan stop lamp gaya baru. "Konsepnya sporty tapi simpel," kata Galih Kirun dari bengkel Garasi 89.

Lampu rem menggunakan LED dengan sein terpisah. "Undertail masih tetap mengikuti lekukan bodi orisinal. Sehingga bisa lebih rapi di sambungan bodi," tambah Kirun yang bukan pelawak ini.

"Cuma harus memperhatikan komposisi bahan fiberglass. Sebab gak boleh terlalu tebal agar undertail tidak terlihat menggantung. Namun kalau terlalu tipis risikonya bahaya bisa pecah jika terkena batu. Makanya komposisi harus pas," tegas modifikator kurus ini.

Lusep yang buka gerai di Jl. Tuparev, ruko CBC, Blok F1 dan Kirun yang bermarkas di Sangkal Putung, Sokaraj, Banyumas ini sama-sama menyadari, kalau ubahan buritan merupakan langkah awal buat yang enggak mau tampil estede atau standar. Terlebih konsep bolt-on ini bisa dan siap untuk diproduksi massal.

Bukan begitu?

Kompak Pakai Kondom

Bukan karena takut tertular HIV, kedua builder ini sama-sama juga doyan pakai kondom. Jangan dulu berfikiran negatif karena yang dimaksud di sini adalah kondom tangki.

Tangki memang menjadi bagian penting untuk motor sport. "Apalagi buat yang ubah bentuk buntut, harus dilakukan penyesuaian di tangki supaya harmonis antara depan dan belakang," cerita Lusep.

"Untuk tangki menggunakan kondom dan model yang juga tetap mengacu pada tongkrongan Ducati," tambah pria yang punya segudang mimpi ini.

Sementara Kirun juga ikutan aplikasi kondom di Ninja biru rombakannya. "Supaya terlihat kekar karena ada guratan baru seolah otot," bebernya.

Untuk yang ogah repot, cara yang diterapkan di kedua Ninja ini boleh juga ditiru!
THANK YOU FOR VISITING FRIENDS TO MY BLOG SIMPLE.DO NOT FORGET TO FOLLOW my blog, FB LIKE ME, AND IT HERE EXCHANGE LINKS,DO NOT FORGET TO WRITE DOWN YOUR COMMENTS I WILL DIRECT YOUR TRIPBACK,, ^ _ ^
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...